Kekosongan Kepemimpinan BEM FKI Tak Kunjung Usai

UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) masih mengalami kekosongan kepemimpinan. Hal ini berdampak pada alur administrasi dan komunikasi antara mahasiswa dan pihak fakultas yang terhambat.

Labib Awwam Husnayya, selaku Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMATIF) menjelaskan, bahwa dampak langsung dari ketiadaan BEM FKI terhadap Keluarga Mahasiswa (KAMA) terletak pada alur struktural dengan pihak fakultas. Ia menyebutkan, bahwa ketiadaan BEM FKI menyebabkan tidak ada wadah bagi minat bakat serta aspirasi mahasiswa. “Secara garis besar kekosongan ini hanya mempengaruhi urusan administrasi, tidak terlalu mengganggu kegiatan Ormawa (Organisasi Mahasiswa – red),” ujarnya, Rabu (22/05/2024).

Labib menyampaikan, hambatan utama dari kekosongan kursi Gubernur BEM FKI disebabkan oleh kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan yang sebenarnya terjadi. Ia menambahkan, pihak demisioner BEM FKI juga dinilai kurang dalam mengatasi permasalahan tersebut. “Harapannya untuk mahasiswa umum bisa lebih peduli terkait situasi yang terjadi saat ini, tidak hanya dari Ormawa,” harapnya.

Ahmada Auliya Rahman, selaku Wakil Dekan III (WD III) FKI turut menyayangkan terkait minimnya minat mahasiswa untuk mengisi kursi BEM FKI. Menurutnya, kekosongan itu akan merugikan pihak mahasiswa sendiri. “Sudah mencoba untuk mendorong mahasiswa agar dapat maju mencalonkan diri sebagai Gubernur BEM FKI, tapi mahasiswa masih saling lempar terkait pencalonan ini,” ujarnya, Kamis (16/05/2024).

Ia menambahkan, penunjukan Gubernur BEM FKI akan dilakukan jika permasalahan ini tak kunjung usai. Ia berpesan agar mahasiswa berhenti memiliki rasa takut dan malu untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur BEM FKI. “Apa yang mahasiswa lakukan saat berkegiatan di Ormawa itu seperti simulasi kerasnya dunia kerja,” tutupnya.

Reporter: Edgar Ramadhan Fawwaz R
Editor: Farma Najma Chusna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

MENGAWAL KRITISISME MAHASISWA

© Copyright LPM PABELAN