Terhitung banyak sekali UMS menjadi tuan rumah dalam acara-acara besar, seperti Muktamar Muhammadiyah, Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024, dan kali ini UMS menjadi tuan rumah Kuliah Kerja Nyata-Muhammadiyah Aisyiah (KKN-MAs) 2024. Hal ini dapat menjadi apresiasi bagi UMS, karena dalam peranannya tentu UMS telah dipandang mampu memberikan kualitas dan kuantitas serta performa terbaik dalam mendukung acara. Hal ini menunjukkan, bahwa UMS telah memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak terutama untuk menaikkan branding. Namun, apakah benar UMS telah dipandang siap?
Adapun harapan rektor terkait UMS yang menjadi tuan rumah KKN-MAs ini adalah agar civitas academica UMS sadar terkait pentingnya KKN. Yang kita ketahui memang hanya sebagian fakultas saja yang tetap melaksanakan program KKN, namun apakah berarti sebagian lain merasa KKN tidak penting? Bagaimana jika program KKN diimplementasikan dengan kegiatan lain yang lebih linear dengan jurusannya? Dengan ini, tentunya kegiatan lain bisa sama pentingnya dengan kegiatan KKN.
Meskipun demikian, langkah UMS menjadi tuan rumah KKN-MAs 2024 adalah langkah positif. Kita sebagai civitas academica sekaligus tuan rumah harus terus mengawal berjalannya kegiatan ini agar mampu memantau apakah UMS menjadi tuan rumah yang baik atau tidak. Apakah UMS mampu memberikan kontribusi yang mumpuni atau tidak. Karena sejatinya, dengan dijadikannya UMS sebagai tuan rumah dan keberhasilan UMS dalam menyelenggarakan kegiatan ini akan semakin mengukuhkan posisi UMS sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia.
